0

Sunrise in Bromo

just share a moment that make us *me, Linda, Dika and Hendra* didn’t sleep at all LOL we went to Bromo to see sunrise and refreshing our body and mind…. lets see!!Image

Image

 

How beautiful!! i don’t have to go to another country. Indonesia, million creatures are here. WELCOME TO MY INDONESIA

0

Hidup Bagaikan Berkendara

Saat misa jumat pertama pada bulan Agustus ini, saya sangat ingat apa yang dikatakan oleh Romo. Bahwa “Hidup kita bagaikan berkendara, tetap fokus melihat kedepan tetapi sesekali melirik spion untuk melihat kebelakang agar tidak terjadi kesalahan” Seketika, saat itu juga beberapa kejadian yang aku alami berputar di otakku. Mulai dari perceraian orang tua, cara aku bertahan hingga saat ini, semua rasa sakit yang aku terima, dan hal-hal menyenangkan yang aku alami. Saat kita fokus menjalani kehidupan kita, kita akan fokus menatap masa depan, sama seperti saat berkendara bukan? kita akan fokus kedepan untuk melihat jalanan. Tetapi juga kita akan melirik kebelakang melalui spion. Apakah aman dibelakang sana?Apakah saya bisa mengarahkan kendaraan kearah lain? Kembali kekehidupan. Dalam hidup adakalanya kita harus melihat kebelakang, untuk apa? INTROPEKSI DIRI, REFLEKSI DIRI, MELIHAT KESALAHAN KITA DAN TIDAK MENGULANGINYA. Mudah? I dont think so, its really hard to do. Ga semua orang mau mengakui kesalahannya, ga semua orang mau dengan lapang dada berbaikan dengan masa lalunya.

Intinya sih “kita emang harus fokus tentang masa depan, tapi juga harus lihat masa lalu supaya ga bikin kesalahan yang sama seperti yang kita lakukan dimasa lalu”

 

you cant change who you are, but when you accept it, trust me…things all around you and life will get better ;;)

0

Shit Things Happen For A Reason

For God’s sake, aku bener-bener baru engeh sama Shit Things Happen For A Reason hahha ceritanya sih simpel abis, biasalah jiwa muda…jatuh cinta, i think it isnt about fall in love. cuma suka dan tertarik. tolong garis bawahi!! Suka dan Tertarik. Nah yang jadi permasalahnnya adalah soal beda keyakinan. Bukan gimana, menurut aku masih rada aneh aja untuk suatu hubungan dengan beda keyakinan. Bukan hal yang mustahil sih, tapi pasti bakalan sedikit lebih sulit. Jadi, setelah sering komunikasi (yang sekarang aku anggap sebagai rasa suka bertepuk sebelah tangan) malah jadi tertarik. Mulai dari sahur sampe buka puasa. Nah tadi pas lagi ngumpul sama Dika,Hendra, dan Linda, aku cerita soal ini. Dan tau apa? dengan bijak si bitch Dika ngomong “yah Sam, deket sih boleh tapi jangan terlalu intim. Hubungan kayak gitu kan ga gampang” Well i wonder now! Gimana bisa cowok lambai macem Dika ngomong gitu. Dan setelah omongan Dika, Linda dan Hendra cuma ngangguk aja-kayak nge iyaiin ucapan Dika. Bukannya mau berbangga diri atau sombong ya, cuma aku,Dika,Linda,Bulan itu masih anak Tuhan banget. Jadi untuk urusan kayak gini, paling sensitive deh.

Yah mungkin emang cuma perasaan sepihak aja sih-buat aku doang, please garis bawahi!. hahahah. Nyesel? ga sama sekali. Kenapa? yahhh Shit Things Happen For A Reason. Aku rasa dengan aku suka sama dia, aku jadi bisa menghargai perbedaan yang ada. Tuhan cuma satu, kita yang tak sama *Peri Cintaku by Marcel* ugh, what a life! Masih ngarep? heheh dikit sih, tapi kalo udah gini jadi ga terlalu berharap. berteman mungkin pilihan terbaik ditambah perasaan ini cuma sepihak doang. Jadi no regret for this feeling. Just wonder if you feel the same way like i did.

Kadang waktu shit things bener-bener terjadi, kita sering merutukinya. “kenapa gini sih? kenapa bisa jadi begini?” yahh tapi abis sadar dan balik kedunia realita dan mikir lama pasti jadinya gini “oh untung ya gue sempet……” atau “Lucky me, i know the truth” Yah namanya juga hidup, gausa terlalu dibebanin yang ada malah bakalan nyesel. Kata dosen aku, kalo kita menyesali sesuatu yang menjadi pilihan kita, namanya kita belum cukup dewasa dan bijaksana untuk menghadapi suatu masalah. Yahhh, cukup segini dulu deh curahan hatiku ya fellas. Nanti pas di Bromo, aku mungkin akan lebih rajin post ke blog aku. Gnite

Kutipan
0

Baby you’re the inspiration for this precious song
And I just wanna see your face light up since you put me on
So now I say goodbye to the old me, it’s already gone
And I can’t wait wait wait wait wait to get you home
Just to let you know

mirrors

0

Home

Aku lebih suka menyebut seseorang yang *nantinya* aku cintai dengan sebutan  “HOME” kenapa? Home=rumah. Rumah adalah tempat yang seharusnya terdapat kehangatn keluarga. Dimana ada kehangatan dan kasih. Jadi orang yang kita cintai itu adalah Home. Aku berpikir, jika seseorang yang ada dalam hidupmu, keluar dari “rumah” tanpa suatu kekerasan ataupun paksaan, ketika ia ingin pergi darimu, maka relakan. Tak usah dicari, biarkan. Kamu mau tahu kenapa aku berpikir seperti ini? Karena dia pasti akan kembali saat tahu bahwa kamu adalah rumah baginya. Rumah dimana ia bisa menemukan sesuatu yang dicarinya selama ini. Bukan di hati orang lain, tapi hanya kamu yang punya. Ketika ia pergi, bukankah itu sudah cara Tuhan untuk memberitahumu, apakah ia akan menjadi Home bagimu atau hanya rumah yang ada sebagai tempat peristirahatan sejenak.

I try to whisper in his ears, to show how much i love him. Im not good in expression, not good to show it. I ever see something that you never understand. The darkest side of this universe, in glamour and luxury into poor and bruise life. Shame, thats what i feel to someone out there who loved me. it was easy to say, but hard to do. Just shame that universe cant accept and find me. But my heart tell, “im limited, one pocket of soul, that im strong enough to survive with it and find my Home

i wait to find my Home, seems to bring me out from this dark place. Home, i’ll be waiting for you to take me to yours . My future, lets face it together

 

P.S.: Find me with your own, find me and i’ll be with you for better for worse.Amien

0

Komitmen dan Hidup

Hollaa, rindukah kalian setelah hampir dua minggu tak temu denganku? *kemudian ditendang bebas* Maklum, setelah kata liburan sudah ada ditangan, bergegas deh ke Bandung buat nemenin sepupu tercinta aka Indy. Selama disana nemenin Indy diskusi umtuk ekspedisinya ke Maluku. Indy itu ikut kegiatan MAHITALA jadi sekaarang lagi usaha keras buat mewujudkan ekspedisinya *mohon doa dan dukungannya buat Indy dkk ya*

Skip alasan liburan ini….sekembalinya dari Bandung entah mengapa terlalu banyak kejadian yang bahkan ga bisa dijelasin dengan kata-kata. Mulai dari pikiran aku tentang suami masa depan. Mungkin ajakan aku dapetnya duda, sama seperti papi. “Yaaa, puji Tuhan dapatnya lajang, tapi ga masalah juga kalau duda” itu hasil pemikiran aku sendiri. Kalau aku mendengar kata duda, kata pertama yang terlintas diotak adalah “KOMITMEN”. Mungkin bagi mereka yang memegang teguh nilai dan arti suatu hubungan seperti pernikahan, kata komitmen ini sangat dipegang teguh oleh empunya pemilik hubungan. Komitmen itu tidak mudah untuk dijalani untuk sebagian orang, termasuk aku. Kenapa? Aku sudah terlalu sering melihat kegagalan dalam komitmen yang dijunjung tinggi oleh mereka. Bukan berarti ga percaya dan gamau punya komitmen. Mau dan percaya, kalau komitmen yang tinggi itu tetap ada, aku tentu masih percaya. Bukti, oppa dan oma yang bisa bertahan sampai maut yang memisahkan. Zaman sekarang, orang bisa dengan mudahnya berucap kata cerai atau jika ada masalah, beberapa diantaranya akan kabur dari rumah dan kembali ke rumah orang tuanya. OMG, that shit! Dad told me about it in many times. “Jika ada masalah dengan pasangan, jangan pernah sekali-sekali pulang kerumah orang tua. Malu ci, kan udah sama-sama tua, harusnya mampu berpikir dewasa” yah seengganya kata-kata papi masih aku pegang sampai sekarang walaupun aku belum menikah ya. Seengganya ada beberapa pelajaran yang aku harus tau sebelum aku memulainya.

Bagaimana perasaan orang-orang yang gagal berkomitmen? sampai saat ini aku tetap ga tau, kalau lihat dari lingkungan yang terdekat sih yang terlihat seperti kecewa, malu, marah, kesal, yahh perasaan negative. Tapi emang ya PERASAAN KEHILANGAN ITU LEBIH BAJINGAN SETELAH PENGHARAPAN. please, dont get me wrong. just say it LOL. Tapi bener deh, aku pernah bertemu dengan seorang ibu yang gagal dalam pernikahannya, marah itulah perasaan yang ia hadapi. Jadi terkadang untuk memerangi rasa kehilangan akibat dari gagalnya komitmen tersebut, dia lari ke dunia malam. Menghabiskan waktu tiap malam bersama dengan lelaki yang berbeda tiap harinya.

Tapi ada juga yang mengalami gagal komitmen, dan dia masih terbuka dan menghargai keputusan yang telah dibuat. Buat aku, itu sesuatu yang tidak mudah untuk dijalani. Tapi nyatanya tetap ada kok orang yang seperti itu dan aku sangat menghargai mereka yang mampu menghargai keputusan yang telah dibuat. For God’s sake, that man really awesome LOL Terkadang menghargai sesuatu yang telah terjadi itu sulit, lebih mudah untuk tetap berkutit dalam penyesalan yang ada. yah, namanya juga hidup. manusianya punya kepribadian yang berbeda-beda.

0

Married?

Wanita mana sih yang ga mau menikah? Mungkin mayoritas akan menjawab “YA” tapi menikah itu bukan suatu hal yang mudah, bukan cuma “aku cinta kamu dan kamu cinta aku” atau “tanpamu aku mati” (oh this shit, lol). Aku selama ini berpikir, menikah itu tidak hanya sekedar kamu dan aku, tapi juga kita, keluarga kedua belah pihak. Aku tumbuh dengan orang tua yang tidak lengkap, dan mungkin tanpa aku sadari aku menjadi sedikit cemas mengenai topik yang satu ini; menikah

Dan saat ini juga, pendapat pribadi aku yang akan keluar, jadi maaf kalo ada yg ga suka

Menikah itu ga gampang, butuh kemauan yang sudah pasti dipikirkan matang-matang. Selain itu juga pendamping hidup, nah yang satu ini nih harus dipilih atau memilih secara bijaksana. Kenapa? Sekarang gini aja deh, kitakan maunya menikah sekali seumur hidup, muka pasangan yang akan kita lihat ya dia selama hidup kita, rasa cinta kita akan terus buat dia, sifat dan sikap yang kita ladenin dan tanggapi ya dia selama hidup kita. Ga mungkinkan kita menikah tanpa mengenal dulu kepribadian pasangan kita.

Materi, yang ini bukannya matrealistis tapi everything need money. Ga jangan salah tafsir dulu. Materi yang aku maksud adalah kehidupan ekonomi memang sudah menunjang untuk menikah. Finansial untuk kehidupan, biaya bulanan, biaya kehamilan, persalinan, pendidikan anak, asuransi, kesehatan dll. Kita ga harus jadi kaya banget baru bisa nikah, tapi seengganya kemampuan finansial kita sudah cukup untuk berumah tangga. Karena aku tidak mau tinggal dengan orang tua, jadi aku memutuskan untuk tinggal sendiri bersama pasangan (suami masa depan) kenapa? Karena aku ga mau ada 2 rumah tangga didalam satu rumah.

Cinta, everything need money but money cant buy everything. Well, you cant buy love for someone, right? Carilah pasangan yang emang bener-bener serius mau menikah mengarungi suka duka, sehat sakit, senang sedih bersama-sama kalian. Percaya deh, hati dan kepribadian seseorang itu masih jadi pemikiran utama kebanding fisik. Kenapa? karena menurut aku, fisik itu nilai tambah yang diberikan Tuhan kepada kita. Kan gamau, punya pasangan cakep tapi mulutnya gabisa dijaga. Orang yang mencintai anda, adalah orang yang lebih berarti daripada orang yang suka ataupun tertarik sama anda

Kenapa mendadak jadi ngomongin nikah? ga ada alasan yang serius sih, cuma belakangan ini aku lagi mikir-mikir aja, saat ini orang-orang bisa dengan seenak jidatnya menikah lalu bercerai. Bukannya pernikahan itu untuk selama-lamanya? sekali untuk selamanya. Bukannya apa yang sudah dipersatukan Tuhan, tidak dapat dipisahkan? ini lah kadang yang membuat aku heran dengan orang-orang ini. Pas jamannya pacaran, kemana aja mbak/mas? Kalo katanya ayah “Lah, kan kalian yang menikah?” hahahhaa

Satu lagi, sepahit-pahitnya menikah (cerai), jangan sampai anak menjadi tidak dirawat atau tidak diberi perhatian. Bukannya maksud sombong, tapi aku cukup bangga bahwa aku yang ada saat ini, adalah aku yang tahu diri, moral, sopan santun, etika, dan pendidikan. Aku cukup bangga bahwa aku anak yang baik walaupun orang tua ku bercerai. Kalian tau resepnya apa? Kasih sayang ayah dan keluargaku 🙂 hehehhe, sudah malam ah, lanjut besok ya :*:*:*:*:*:*:*:* Gnite

0

My First Questions?

Makan itu ga dosa kan ya? itukan kebutuhan fisik ya? Masalahnya adalah saat ini sedang diet. Garis bawahi,cetak miring, cetak tebal DIET. Sesuai post aku sebelumnya, yang aku bilang kalau badanku punya efek yoyo, terbukti kembali saudara-saudara. Berapa kilo? mungkin sekitar 1-2 kg. “Ah segitu mah ga berarti?” Iya, ga berarti kalo kalian belum pernah overweight sampe 75 kg. Nah, itu dia masalahnya, aku pernah overweight sampai sebesar angka 7 dan digabung dengan 5, manis bener! Ini bukan diet buat jadi kurus, tapi diet buat balikin bentuk badan seperti semula. Dan masalahnya, entah gimana, napsu makan malah meningkat dan belum olah raga. Sambil nunggu pulang ke Depok, aku akhirnya memutuskan untuk mengurangi jatah makan.

Tapi yang terjadi malah sebaliknya, kayaknya sih, kayaknya loh ini! 3hari berturut-turut ini aku jalan sama Pat dan makan terus kerjaannya, macam babi guling. Nyesel ga jalan sama Pat? jawabannya “GA SAMA SEKALI” Kadang, jalan sama temen terbaik yang satu ini ga bakalan mati gaya. Ada aja idenya buat jalan. ok, Back to basic… Karena udah kebanyakn makan hari ini ( makan di kitchenette ada juliette dan nicholas, juice drew it, pumpkin soup dan ice tea lanjut karaoke, gramed, nongkrong lagi di TLJ) bayangin aja tuh, makan loh ini hahhaha

Setelah dipikir-pikir kayaknya emng udah harus mulai diet lagi dan akhirnya aku memutuskan buat membeli apel 4 biji. Rencananya sehari makan apel 1, tapi failed abis. Tinggal sisa satu di kulkas kost lantai 2. Tinggal sebiji apelnya, mau nangis huhuhuhu. Sekarang aku engeh banget, emang badan aku ga kena kalo cuma makanan aja yang dijaga, tapi juga aku perlu olahraga lagi. Susah loh nurunin berat, ga gampang. Perlu juga motivasi yang kuat buat olahraga. Pokoknya sesampainya di Depok, olahraga dan jaga makanan adalah kegiatan yang kudu harus wajib dijalani.

“Kok lo freak banget sama berat badan?” Bukannya freak, cuma ga lucukan kalo ga jaga badan dari sekarang. Aku udah tekad buat jaga badan dari sekarang, karena aku punya badan yg ngefek yoyo abis. Lagian juga kalo jaga badan dari sekarang, pas tua seengganya aku ga bakal overweight sampai ga bisa angkat badan (ininih yang paling ditakutin). Jaga badan bukan berarti body image aku rusak ya, banyak perempuan yang menurut aku body imagenya rusak parah CANTIK=KURUS. Pernyataan gila itu. Cantik ga harus kurus banget kok, syukur kalau punya badan yang kurus, kalo ga? makanya jaga badan dan makanan biar ga overweight. TAAPPPIIII…..makan sisa sebiji apel dikulkas ga dosa kan ya? Tuh apel minta banget dikecup :””””